Sabtu, 26 April 2014
Bahas soal mahabakti itu berasa bicara tentang kerja rodi eh salah.. romusa kali? Hadeuh main nya fisik sama batin cuy, feeling nya dapet.. suka-duka nya jadi anak pramuka. Eumh ngomong-ngomong ini kali pertama nya aku ikut pramuka, di sekolah yang lama pramuka itu tidak ada. Ya ini kesan pertama yang menyenangkan sekaligus membekas dan meninggalkan traumatis yang mendalam.. (han: hasemeleh~)
Ohiya mari
kita kenalkan dulu para personil dari sangga Pelaksana D berujung sangga kami
di campur dengan kelas lain yaitu di mulai dari buket nya kak Ulin, wakil nya
kak Dheaw, Sekertaris Kak Endar, bendahara nya Saya, dan para anggota terdiri
dari Zahro, Dina, dan Umi. Kata orang loh ya.. Sangga kita termasuk Ngalimun/? Hayoloh apaan tu..
Aku suka tuh
Perjalanan Bakti sama Tadhabur Alam
nya. Seru.. ya walau aku hampir mateng di jalan gara2 panas terik matahari
tropis yang menyengat. Tapi akurapopo
itu banyak mengajarkan ku akan kerja keras dan sebuah pengorbanan. Trus di
BuPer nya kami mendirikan tenda, dan menyulap taman belakang (han: sejak
kapan?) menjadi dapur umum dan jemuran alakadar nya. Di sana ada nilai plus nya
juga tuh buat ku untuk bisa menyalurkan jiwa Master Chef ku menjadi koki masal
di Sangga dengan partner yaitu kak Endar, motivasi nya buat bereksperimen dgn
makanan dan ngeracunin anak Sangga kali? Hee…
Ada adegan
yang tidak bisa di lupakan nih..
ketika suatu malam yang di namakan
Renungan Malam tiba kami seSangga di tarik paksa menuju lapangan yang gelap,
suram, dan ber background kilat beserta petir yang menyambar, tak ada
penerangan waktu itu.. aku hanya bisa menggandeng erat tangan teman ku agar
tidak terpisah. Kudengar seseorang berteriak di depan yang mengalahkan gemuruh
petir, semua nafas tercekat di tenggorokan. Tak ada yang berani berbicara, hujan
turun dengan deras nya.. kami pun di pindahkan ke dalam aula. Di situ kami di
ajak untuk kritis.. ya semua orang sedang berdebat untuk memenangkan permainan
ini, yang menjadi taruhan adalah 7 nyawa dengan penyakit Asma’. Tak ada yang
menang semua nya kalah dengan menyedih kan, kalah akibat perkataan nya sendiri. Dan.. “kak, fokus ya kak” seseorang
menabok punggung ku, aku terbangun dari lamunan aneh.. (han: hey knp di ganggu?
Aku lagi menikmati setiap detik nya ini) udahan ah hiperbolis nya.
Ada satu lagi
nih.. waktu itu kejadian nya malem juga. Aku lupa malam keberapa kejadian nya,
sudah di umumin kalo mau ada acara di aula, tiba-tiba hujan mengguyur dengan
deras nya. Kami sesangga kejebak di tenda dan berusaha menyelamat kan barang,
tepat ketika aku sudah pasrah bakal ke hujanan ‘lagi’ ada seseorang berteriak
dari luar tenda “ada yang masih di tenda? Ayo bareng ke aula!!!” ya.. aku
langsung ngambil senter dan lari ke arah orang itu? Di balik mantel orange nya,
aku di tuntun berjalan dan berkali-kali kesandung (han: sialan.. --‘) terakhir
kali aku jatuh ke kubangan lumpur? dan basyaah.. orang itu membantuku berdiri.
Biar seimbang aku pegangan punggung baju orang itu, sampai di aula aku masih
tidak tahu siapa dia. Si mas sangker ber mantel oren? Dan yang ku tau dia lebih
pendek soalnya aku sampe bungkuk-bungkuk segala. Hmm ini masih menjadi misteri…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar